Indikasi Kuat Go-Jek Segera Ekspansi ke Filipina

Calon Gubernur Kalbar, Karolin Margret Natasa saat menumpang Gojek usai melakukan pencabutan nomor peserta Pilkada Kalbar (13/2/2018)

Pada Maret lalu, bocoran e-mail internal Go-Jek bocor ke media massa. Isinya menunjukkan rencana layanan ride-sharing lokal tersebut untuk go global.

Lantas pada awal April 2018, pimpinan dewan majelis rendah Filipina, Luis Campos, secara terang-terangan mengundang Go-Jek untuk melebarkan sayap ke negerinya. Hal ini menyusul hengkangnya Uber dari Asia Tenggara karena diakuisisi Grab.

Pemerintah Filipina khawatir posisi Grab semakin dominan di negara-negara rumpun padi dan memicu monopoli. Pasalnya, pemain ride-sharing lokal di Filipina (Hype Transport Systems Inc, HirNa Mobility Solutions Inc, Golag Inc) dianggap belum punya daya saing yang tinggi untuk berkompetisi dengan Grab.

Dua indikasi itu diperkuat pengakuan baru dari Aileen Lizada, yakni anggota dari regulator bidang transportasi di Manila, Filipina. Ia sesumbar pihaknya dan perwakilan Go-Jek bakal bertemu pekan depan.

Hingga kini Go-Jek masih enggan mengonfirmasi rencana ekspansinya ke luar Indonesia secara umum, maupun rencananya bertemu regulator Filipina secara khusus, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (23/4/2018), dari Reuters.

Yang jelas, jika memang Go-Jek hendak bersaing di luar kandang, modalnya bisa dibilang cukup besar. Layanan yang didirikan Nadiem Makarim tersebut dibekingi banyak investor asing yang punya posisi kuat, antara lain Google Alphabet, Meituan-Dianping, Temasek, hingga JD.com.

Pada seri pendanaan terbarunya, Go-Jek menghimpun sekitar 1,2 miliar dollar AS atau Rp 16 triliun secara kolektif, dari investor existing maupun yang anyar. (Baca juga : Modal Triliunan Rupiah dari Astra dan Djarum Dipakai Apa oleh Go-Jek?)

Belum ada Komentar untuk "Indikasi Kuat Go-Jek Segera Ekspansi ke Filipina"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel