Dana Rp 4 Triliun dan Proyek Ambisius Google Berantas Hoaks

Ilustrasi hoaks atau berita palsu

- Google menjanjikan dana sebesar 300 juta dollar AS atau sekitar Rp 4 triliun untuk memberangus hoaks atau berita palsu dan mendukung jurnalisme yang dapat dipercaya.

Kampanye pemberantasan hoaks oleh Google ini, digaungkan di New York, AS, Selasa (20/3/2018) bernama "Google News Inisiative" (GNI).

GNI menjadi salah satu proyek ambisius Google untuk meningkatkan kualitas informasi yang disajikan ke pembaca, di saat Google sendiri tengah dirundung kritikan. Kritikan dialamatkan ke Google, yang dianggap sebagai tempat subur penyebaran hoaks dan berita keliru.

Terakhir, YouTube, yang juga dipayungi Google, sempat kebobolan konten video hoaks berisi teori konspirasi terkait kejadian penembakan di salah satu SMA di Florida Februari lalu.

Google menyadari, bahwa antara berita benar dan berita keliru yang beredar secara online, semakin sulit dibedakan.

"Model bisnis di dunia jurnalisme terus berubah drastis. Revolusi teknologi yang cepat menjadi tantangan semua institusi, termasuk industri berita", jelas Chief of Business Officer Google, Philipp Schindler.

GNI akan fokus pada tiga hal utama, yakni meningkatkan dan menguatkan kualitas jurnalisme, mengembangkan model bisnis untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memberdayakan organisasi berita melalui inovasi teknologi.

Realisasi pertamanya, Google akan menciptakan Disinfo Lab, yang fokus melawan kekeliruan informasi serta informasi sumbang pada berita breaking news dan pemilu, yang bekerja sama dengan proyek Harvard University's First Draft.

Beberapa instansi lain turut digandeng, sebut saja Poynter Institute, Stanford University dan Local Media Association untuk mengembangkan MediaWise. MediaWise merupakan sebuah inisiasi yang bertujuan untuk menggenjot peliterasi muda.

Google.org, organisasi non-profit Google, telah menyumbang 10 juta dollar AS (sekitar Rp 137,6 miliar) untuk mengedukasi remaja di Amerika Serikat, untuk bisa mengidentifikasi berita kelilru.

Google pun akan lebih ketat dalam menyesuaikan sistemnya, untuk memunculkan konten-konten yang dapat dipercaya saat momen breaking news. Menurut Google, momen breaking news menjadi salah satu momentum hoaks dan berita keliru merebak melalui platformnya.

Raksasa search engine ini juga akan menyederhanakan proses berlangganan (subscribe) ke media berita, melalui salah satu layanan barunya yang disebut "Subscribe with Google". Dengan model machine learning (ML) yang telah dikembangkan, sistem tersebut juga memudahkan para media untuk menargetkan konsumennya.

Belum ada Komentar untuk "Dana Rp 4 Triliun dan Proyek Ambisius Google Berantas Hoaks"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel