Kondisi BTS Smartfren di Lombok Pasca-Gempa

Menara base transceiver station (BTS)

Gempa bumi bermagnitudo 7 mengguncang kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/8/2018) malam. Beberapa infrastruktur terkenda dampak, salah satunya infrastruktur telekomunikasi, termasuk milik Smartfren.

Menyikapi bencana gempa tersebut, Smartfren menyampaikan dua poin pernyataan.

Pertama, Smartfren turut prihatin atas terjadinya gempa bumi yg dialami oleh saudara-saudara kita di Lombok dan sekitarnya.

"Smartfren berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas korban gempa bumi serta keluarga yg ditinggalkan," ujar Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Senin (6/8/2018).

Yang kedua, layanan telekomunikasi Smartfren di area terdampak tetap berjalan normal, tidak ada kerusakan fisik infrastruktur. Dari 65 BTS yang ada di area gempa di Lombok, hanya 1 unit BTS yang tidak beroperasi, karena habisnya daya listrik cadangan.

"Tim teknis Smartfren sedang berupaya maksimal utk mengoperasikan kembali site tersebut sesegera mungkin," kata Merza.

Sementara itu jaringan Smartfren di area Bali diklaim tetap beroperasi normal seperti biasa.

Diketahui, gempa berkali-kali terjadi di Lombok dengan magnitudo 7 sebagai yang utama (main shock). Hingga pukul 07.00 WIB tadi, tercatat sudah ada 127 gempa susulan.

Sebanyak 82 korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan dan goyangan gempa. Korban cedera pun terus bertambah.

Daerah terparah yang terkeda dampak gempa adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram.

Belum ada Komentar untuk "Kondisi BTS Smartfren di Lombok Pasca-Gempa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel